News Ticker

Mandagi : “Saya Takut Tanimbar Akan Dilupakan Dunia”

Uskup Diosis Amboina Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC mengatakan bahwa perayaan 50 tahun Seminari Santo Yohanes Maria Vianey Saumlaki hendaknya menjadi perayaan yang mengingatkan umat akan pentingnya pendidikan.
Share it:
Saumlaki,
Uskup Diosis Amboina Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC mengatakan bahwa perayaan 50 tahun Seminari Santo Yohanes Maria Vianey Saumlaki hendaknya menjadi perayaan yang mengingatkan umat akan pentingnya pendidikan.
Mgr. Petrus C. Mandagi, MSC

“Masa depan orang Tanimbar sangat ditentukan dari pendidikan saat ini. Kalau tidak maka saya takut Tanimbar akan dilupakan oleh dunia,” ujarnya saat memimpin perayaan akbar Yubileum 50 tahun berdirinya Seminari Santo Yohanes Maria Vianey Saumlaki, Maluku Tenggara Barat.

Uskup mencontohkan keberadaan hutan di Pulau Yamdena yang saat ini telah di babat habis oleh pihak-pihak yang tidak berpihak pada keutuhan ciptaan Tuhan.

“Janganlah nanti karena kurangnya orang terdidik maka semua lahan di sini dimiliki oleh orang lain.
Mungkin bukan karena mereka suka datang menyerbu disini tetapi karena kebodohan kita. Pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan apa saja akan terjadi karena pendidikan,” katanya.

Uskup mengutip pernyataan mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela yakni pendidikan adalah senjata ampuh untuk merubah dunia maka hal ini perlu menjadi refleksi bagi umat untuk kedepan dapat merubah pola pendidikan di daerah Tanimbar.

Dirinya menyayangkan maraknya budaya plagiat bahkan adanya kepemilikan ijasah palsu yang diperoleh dengan cara yang tak terpuji oleh sejumlah pihak sehingga berdampak fatal pada pertanggungjawaban gelar akademik yang dimiliki.

Selain itu, adanya sikap tak terpuji dari aparat pemerintah yang sengaja melegalkan cara-cara diluar aturan untuk melegitimasi kelulusan setiap tahun yang tak sebanding dengan kemampuan intelektual yang dimiliki para siswa.

“Seringkali orang banyak punya gelar yang dibeli seperti Dr, Drs tapi melaksanakan tugas tidak tahu, bodoh, dan yang sangat memalukan lagi ada anak-anak yang tidak lulus tapi diperintahkan Kepala Dinas untuk harus lulus padahal bodoh, takut nanti daerah ini akan dinilai rendah. Jangan… kalau bodoh tetap bodoh tidak jadi pandai. Seringkali ada guru juga yang menyuap Kepala Dinas supaya tidak pindah padahal bodoh karena tidak tahu mengajar. Ini memalukan sekali karena itu kita perlu membangun kembali pendidikan,” tegasnya.

Momentum perayaan HUT 50 Tahun Seminari Santo Yohanes Maria Vianey Saumlaki tersebut, menurutnya, perlu menjadi refleksi yang tepat agar pendidikan di daerah perlu menjadi perhatian serius semua pihak termasuk dimulai dari keluarga.

Pemerintah pun diminta untuk serius mengalokasikan anggaran yang tepat sesuai aturan untuk pengembangan pendidikan. Hal ini menurutnya perlu mendapat pengawasan semua pihak oleh karena terkadang kucuran dana pendidikan tersebut dirampok oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. (mon)
Share it:

Utama

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi