News Ticker

Hanya 10 Orang, Kapolda Diminta Tambah Personil Di Polsek Moa

Keberadaan aparat kepolisian pada satu wilayah sudah merupakan suatu keharusan karena sesuai fungsi dan tugasnya sebagai aparat penegak hukum sekaligus melaksanakan pengamanan di wilayah tersebut.
Share it:
Ilustrasi Aparat Kepolisian
Tiakur,             
Keberadaan aparat kepolisian pada satu wilayah sudah merupakan suatu keharusan karena sesuai fungsi dan tugasnya sebagai aparat penegak hukum sekaligus melaksanakan pengamanan di wilayah tersebut.

Bisa dibayangkan, apabila di wilayah tersebut kekurangan personil bahkan bisa dibilang sangat minim sehingga tidak berimbang dengan jumlah penduduk maupun luas wilayahnya.

Hal ini dipastikan akan berdampak bagi kelangsungan hidup masyarakat terkait kepastian hukum dan keamanan masyarakat sendiri maupun pihak aparat dalam melaksanakan fungsinya sebagai aparat penegak hukum yang sudah pasti tidak akan maksimal.

Fakta ini, terlihat jelas di Markas Kepolisian Sektor Moa,  Tiakur, Ibukota Kabupaten Maluku Barat Daya.

Kekuatan polisi di sektor tersebut hanya berjumlah lebih kurang 10 personil dan tidak sebanding dengan  jumlah penduduk lebih kurang  6000 jiwa dengan wilayah yang sangat luas. Sehingga, kondisi ini sangat berdampak pada rasa aman dan kenyamanan hidup dalam masyarakat di pulau tersebut.

Menurut penuturan salah satu warga yang dihubungi media ini via telepon selulernya, Senin (24/8) dirinya mengaku tidak pernah berharap atau bergantung kepada pihak kepolisian dalam menghadapi berbagai persoalan.

“Apalagi waktu pergi lapor terkesan tidak ada tanggapan atau tindak lanjut dari aparat polisi,” ujarnya sembari meminta kepada Dhara Pos agar identitasnya  tidak dimuat.

Belum lagi, lanjut sumber, posisi Polsek Moa berjarak sekitar 30 km dari kota Tiakur sementara yang ada di Tiakur sendiri hanya berstatus Pos Polisi Pembantu dengan kekuatan personil lebih kurang 10 orang  sehingga bisa dipastikan seperti apa kondisinya.

“Dan, mungkin anda sendiri juga tahu seperti apa watak dari warga masyarakat di Pulau Moa ini, makanya untuk mengharapkan bantuan dari pihak kepolisian saya anggap tidak ada artinya sama sekali,”  lanjutnya.

Kondisi ini, diakui sumber, sangat menguatirkan sehingga diharapkan adanya perhatian dari Pemerintah Daerah MBD maupun Kapolda Maluku serta Kepala Kepolisian Resort Maluku Tenggara Barat selaku Polres Induk untuk segera mengambil langkah secepatnya dalam menjawab persoalan ini khususnya terkait penambahan personil Polisi.

“Apalagi, inikan ibukota Kabupaten sehingga sangat disayangkan kalau kota yang berpenduduk 6000 jiwa ini hanya dijaga atau dikawal oleh 20 orang personil polisi. Bila perlu kasih naik status jadi Polres MBD,” desaknya.

Pada kesempatan tersebut, sumber meminta secara khusus kepada Kapolda Maluku Brigjen. Murad Ismail untuk turun langsung ke Pulau Moa agar bisa melihat lebih dekat seperti apa kondisi masyarakat di Tiakur dan juga berbagai persoalan yang membutuhkan penanganan serius. (ajr)
Share it:

Utama

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi