Rakernas PMKRI Ke VII Hasilkan Sejumlah Rekomendasi Dan Program Kerja

Ketua & Pengurus PMKRI

Langgur, 
Rapat Kerja Nasional Perhimpunan Mahasiswa Katholik Republik Indonesia (PMKRI) yang telah berlangsung dari tanggal 26 - 28 Maret 2014 telah menghasilkan sejumlah rekomendasi perhimpunan baik internal maupun eksternal. Selain itu, dalam Rakernas tersebut juga  menghasilkan sejumlah program kerja dan petisi.
Demikian diungkapkan Ketua Presidium PMKRI Pusat, Lidya Natalia Sartono, kepada wartawan, di Langgur, Jumat (28/3).
“Semenjak  proses kegiatan yang mulai berjalan dari 26 hingga 28 Maret 2014 telah menghasilkan 44 program kerja dan 14 buah rekomendasi baik internal maupun eksternal,” ungkapnya.
Menurut Lidya, bahwa  dalam kepengurusan untuk dua tahun ke depan, PMKRI memiliki ciri khas sebagai garda terdepan, dalam mengawal bidang pendidikan, perbatasan, korupsi  dan juga pemilu.
“Kami selalu bersikap tegas kepada pemuda Katolik agar tidak boleh dipengaruhi oleh kelompok-kelompok atau siapapun,” tegasnya.
Ditambahkan, bahwa apa yang sudah menjadi komitmen PMKRI dalam Rakernas dan organisasi ini secara konsisten akan dapat terlaksana maksimal mungkin.
Kendati demikian, diakui Lidya, PMKRI juga tidak luput dari keterbatasan maka diperlukan adanya kesatuan hirarki  antara Gereja, masyarakat dan juga Pemerintah agar benar-benar semuanya dapat terlaksana bagi kepentingan rakyat.
Dalam waktu lebih kurang seminggu lagi, kata dia, Indonesia akan memasuki suasana pelaksanaan Pesta Demokrasi memilih para wakil rakyat baik di tingkat Pusat, provinsi maupun kabupaten/kota.
“Kami menghimbau kepada masyarakat agar memberikan suara kepada calon-calon yang benar sehingga dapat menjadi pemimpin yang bisa membawa aspirasi masyarakat untuk lima tahun ke depan, serta jujur, adil dan juga bermartabat serta tidak mengecewakan,” kata Lidia.
Dia juga, atas nama PMKRI menyampaikan apresiasi yang setinggi-tinggi atas dukungan Pemerintah Daerah Malra dari awal hingga selesainya Rakernas tersebut dengan aman dan lancar.
Olehnya itu, dirinya menghimbau kepada  semua pihak agar dapat bekerja sama mendukung suksesnya penyelenggaraan Pileg maupun Pilpres sehingga berjalan dengan aman dan lancar.
Sementara itu, dalam Rakernas tersebut juga lahir Petisi Sembilan yang di wakili 9 mahasiswa yang terdiri dari kelompok Cipayung  dan plus organ berisi :
1. Seluruh elemen nasional harus fokus dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawab dan mengawasi tahapan Pemilu khususnya pemutakhiran daftar pemilih tetap (DPT) dan laporan kampanye yang akuntabel, rekrutmen KPUD, PPK,PPS dan KPPS, serta Panwas.
2. Menyerukan kepada seluruh peserta pemilu, partai politik, caleg, capres dan cawapres untuk mengedepankan politik moral dan kebangsaan.
3. Menuntut kepada KPU dan Bawaslu, birokrasi TNI dan Polri di seluruh tingkatan dan menjaga integritasnya dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab.
4. Menuntut partisipasi aktif KPK,BPK dan PPATK dalam memantau.
5. Mendorong penyelenggara pemilu KPU dan Bawaslu untuk melibatkan seluruh elemen
6. Menyerahkan kepada pemimpin bangsa dan para tokoh agama untuk bersama menyuarakan, mengawal dan menjaga proses Pemilu 2014 berjalan demokratis dan berkualitas.
7. Menyerukan kepada rakyat dan mahasiswa se-Indonesia untuk secara sadar dan berkualitas serta mengawal proses Pemilu 2014 dan melaporkan kepada penyelenggara Pemilu dan birokrasi TNI – Polri.
8. Cipayung Plus menuntut kadernya se Indonesia harus berkomitmen dan melakukan pendidikan pemilih, pengawasan dan dibentuk relawan pemantau.
9. Cipayung Plus menuntut kepada penyelenggara Pemilu (KPU – Bawaslu) dan peserta Pemilu, parpol, caleg, capres dan cawapres untuk melakukan pakta integritas demi terciptanya Pemilu demokratis dan berkualitas.
(obm)