News Ticker

Rute Baru KM. Pangrango Disesali Masyarakat MTB Dan MBD

Keinginan masyarakat Maluku Tenggara Barat dan Maluku Barat Daya untuk tetap menggunakan jasa angkutan laut KM. Pangrango milik PT. Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) di tahun 2014 akhirnya tak terkabulkan.
Share it:
Saumlaki,
Keinginan masyarakat Maluku Tenggara Barat dan Maluku Barat Daya untuk tetap menggunakan jasa angkutan laut KM. Pangrango milik PT. Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) di tahun 2014 akhirnya tak terkabulkan.
Aktivitas Kapal Pelni 
Pasalnya, informasi yang diterima warga bahwa KM. Pangrango sudah tidak lagi melayari daerah – daerah di MBD hingga ke Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur seiring dengan penetapan rute baru armada PT. Pelni tersebut beberapa waktu lalu.
Kepada Dharapos, melalui sambungan telpon sellularnya, Rabu (8/1), Ny. Jokbeth,  salah satu calon penumpang asal Wonreli, Kecamatan Pulau-Pulau Terselatan, MBD mengatakan kekesalannya terkait perubahan jadwal KM. Pangrango yang saat ini tidak lagi menyinggahi pelabuhan Kisar atau Wonreli.
Padahal, menurut dia, sebelumnya rute kapal tersebut sangat memudahkan masyarakat di daerah tersebut dalam bepergian ke luar daerah.
"Satu-satunya kapal putih yang layani katong di sini beberapa tahun dari kabupaten ini belum dimekarkan sampai sekarang ini hanya KM. Pangrango. Nah, sekarang katong ibarat kehilangan akal untuk bepergian keluar daerah karena kapal ini sudah tidak lagi layani katong orang MBD. Tadi sewaktu beta di pelabuhan, semua calon penumpang mengeluh saat baru mengetahui bahwa KM. Pangrango tidak layani masyarakat MBD lagi,’’ tuturnya.
Dikatakan, daerah MBD yang terdiri dari gugusan kepulauan tersebut saat ini hanya bisa menanti uluran tangan pemerintah untuk mengantisipasi kekurangan armada kapal. Apalagi saat ini semakin bertambahnya volume calon penumpang yang hendak bepergian namun dibatasi oleh minimnya armada laut.
Hal senada juga dikatakan sejumlah calon penumpang di pelabuhan laut Saumlaki saat ditemui Dharapos. Mereka mengaku kesulitan bepergian ke MBD maupun ke Kupang.
“Saya mau ke Alor biasanya lebih cepat ke Kupang dengan KM. Pangrango baru setelah itu lebih muda dapat transportasi ke kampung istri saya tetapi sekarang saya kehabisan akal. Ada jalur lain lewat Ambon akan tetapi butuh biaya yang sangat mahal,” tutur Jhon, salah satu calon penumpang.
Harapan akan perubahan jadwal kapal bagi sejumlah calon penumpang tersebut, menurut mereka, sudah tidak mungkin terwujud. Dengan begitu, mereka berharap ada upaya para wakil rakyat ataupun pemerintah daerah guna memperpendek rentang kendali transportasi laut yang saat ini dialami masyarakat.
Sementara itu, Kepala Kantor Sub Cabang PT. Pelni MTB, Obed Manuhua, saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (8/1), membenarkan jika rute KM. Pangrango saat ini sudah tidak lagi melayari sejumlah daerah di MBD hingga ke Kupang.
Dijelaskannya, jika sesuai hasil Raker tanggal 14 dan 16 September 2013 serta hasil rapat trayek di Kementrian Perhubungan Republik Indonesia pada 18 Desember 2013 lalu telah menetapkan rute baru KM. Pangrango yakni bakal melayari beberapa daerah di Maluku dan Maluku Utara yang berpusat di Ambon.
“Rute baru KM.Pangrango itu Ambon-Saumlaki-Ambon–Namlea-Sanana pergi pulang. Ambon-Geser-Bula pergi pulang, Ambon-Namrole pergi pulang, Ambon-Saumlaki pergi pulang. Jadi rutenya sudah berbeda dengan rute semula yang melayari Ambon hingga Kupang,” ungkapnya.
Ditanya soal alasan perubahan jadwal, Manuhua mengaku, tidak bisa berkomentar oleh karena tidak memiliki kewenangan dalam menjawab keluhan masyarakat tersebut.
Yang jelas lanjut dia, kemungkinan rute ini bisa mengalami perubahan jika ada permintaan Pemerintah Daerah terkait keluhan masyarakat yang ditujukan kepada pimpinan PT. Pelni sesuai tingkatan yang lebih tinggi. (mon)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi