News Ticker

Bentrok Tual: Warga Tuntut Kapolres Dan Dansat Brimob Dicopot

asca terjadinya bentrok antara warga kompleks Kyom dan aparat keamanan yang terjadi di perempatan Wearhir, Rabu (7/8), hingga kini situasi dan kondisi Kota Tual mulai berangsur-angsur pulih.
Share it:
Tual,
Pasca terjadinya bentrok antara warga kompleks Kyom dan aparat keamanan yang terjadi di perempatan Wearhir, Rabu (7/8), hingga kini situasi dan kondisi Kota Tual mulai berangsur-angsur pulih.
Ilustrasi Bentrokan
Bentrokan yang mengakibatkan korban luka baik di pihak warga akibat ditembak aparat maupun sejumlah polisi yang terkena lemparan batu warga hingga saat ini masih dalam penanganan pihak Polda Maluku.
Atas kondisi ini, warga menuntut Kapolres Malra maupun Dansat Brimob Malra untuk dicopot dari jabatannya.
Tuntutan tersebut disampaikan warga kepada Kepala Divisi Propam Polda Maluku, Kompol. Toni Sinambela saat menyambangi warga di tempat kejadian perkara, Kamis (8/8).
Mereka juga meminta Brimob BKO dari Makasar untuk tidak boleh dipulangkan karena harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka sebab telah menembak dua orang warga.
Sinambela, dihadapan massa, menyatakan bahwa apa yang sudah disampaikan terkait kasus penembakan tersebut akan segera ditindaklanjuti.
“Setelah saya tinggalkan tempat ini, kasus penembakan ini selanjutnya akan diproses. Saya akan segera berkoordinasi dengan Kapolres Malra, Wakapolres maupun Kabag Ops,” ungkapnya.
Namun diakuinya, untuk langsung dilakukan pemecatan seperti apa yang dituntut warga bukan merupakan hal yang mudah karena harus terlebih dahulu ditelusuri akar permasalahannya.
“Hal ini akan saya koordinasikan dengan Kapolda Maluku jika memang yang dilakukan ini telah merusak nama institusi kepolisian,” jelasnya.
Ditambahkannya, sebanyak 13 orang aparat keamanan juga mengalami luka-luka akibat lemparan batu yang dilakukan massa saat terjadinya bentrok tersebut.
Sementara Kapolres Malra, AKBP Reky Lourens, SIK, saat dikonfirmasi Dhara Pos, mengakui sampai saat ini dirinya belum mengetahui siapa yang melakukan penembakan.
Hingga berita ini dinaikkan, kondisi Kota Tual sudah berangsur pulih. Massa yang awalnya memblokir jalan di TKP telah membongkar blokiran dan sudah membubarkan diri sementara, sejumlah aparat keamanan terlihat tetap bersiaga.
Perlu diketahui, awal terjadinya bentrokan ini saat sekelompok massa takbiran dari kompleks Kyom Atas dan Bawah dalam jumlah besar melakukan pawai takbiran setelah waktu takbiran telah usai. Lalu massa tersebut ditegur polisi yang saat itu bertugas melakukan pengamanan di Kota Tual maupun Kabupaten Malra.
Karena tidak terima ditegur polisi, massa kemudian melakukan aksi pelemparan terhadap aparat yang bertugas. Aparat pun tidak tinggal diam menanggapi aksi massa. Mereka langsung membalas lemparan tersebut dengan melepaskan tembakan. Hal itu dikarenakan massa diketahui sempat menganiaya aparat yang sedang melakukan pengamanan.
Bentrokan ini mengakibatkan sejumlah warga mengalami luka tembak sebanyak dua orang dan satu orang mengalami dampak akibat gas air mata yang ditembakkan polisi guna menghalau massa. Sementara, sebanyak 13 orang aparat juga mengalami luka akibat lemparan batu.(obm)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi