News Ticker

1902, Awal Terang Injil Masuk Di Ohoirenan

Kelahiran Yesus Kristus ke dunia sebagai utusan Allah dalam misi penebusan dosa umat manusia, menjadi awal lahirnya Injil sebagai Kabar Keselamatan bagi seluruh orang percaya.
Share it:
Ohoirenan, 
Tugu Masuknya Injil Di Desa Ohoirenan

Kelahiran Yesus Kristus ke dunia sebagai utusan Allah dalam misi penebusan dosa umat manusia, menjadi awal lahirnya Injil sebagai Kabar Keselamatan bagi seluruh orang percaya.
Sejak prosesi kematian Yesus di kayu salib hingga terjadinya pencurahannya Roh Kudus atau yang dikenal dengan Pentakosta di Kota Yerusalem, maka pada saat itulah tonggak dimulailah penyebaran Injil Keselamatan ke seluruh dunia oleh 12 orang Rasul murid Tuhan Yesus.
Dari sekian banyak wilayah di seluruh pelosok dunia, Desa Ohoirenan, Kecamatan Kei Kecil Timur, Kabupaten Maluku Tenggara, juga termasuk salah satu wilayah di dunia yang atas kehendak Allah mendapat kesempatan menyaksikan terang Injil masuk ke desa itu.
Awalnya, Injil masuk ke desa Ohoirenan pada tahun 1902 yang di bawa dari Ambon oleh pasangan suami istri yang bernama Obet Nego Rahakbauw dan Yokbeth Humai/R.
Niat dan kerinduan keduanya agar semua saudara-saudaranya juga dapat melihat terang Injil, membuat Obet Nego memutuskan untuk pulang kampung dan kembali ke tanah kelahirannya sekaligus ingin memperkenalkan dan menyebarkan Injil kepada masyarakat didesa itu.
Dan, tujuh tahun kemudian tepatnya pada 1909 mulai dilaksanakan upacara pembaptisan untuk pertama kalinya yang langsung dilakukan oleh Guru Jemaat/Pendeta DC. Noya, selaku pemimpin jemaat Ohoirenan.
Jemaat pun membangun sebuah gubuk sebagai tempat ibadah dan dinamakan Maranatha yang artinya Tuhan datang.
Setelah itu, kabar tentang terang Injil mulai bertumbuh dalam kehidupan warga masyarakat desa yang sebelumnya hidup dalam kegelapan. Setiap hari minggu, warga jemaat rajin dan setia dalam mengikuti kebaktian. Dengan demikian, perjalanan Injil masuk ke desa Ohoirenan telah membawa nikmat dan berkat bagi anak cucu hingga saat ini.
Tidak hanya desa Ohoirenan saja, Obet Nego juga mengunjungi saudara-saudaranya di desa Tutrean dan desa Sathen demi memperkenalkan pribadi Tuhan Yesus Kristus sebagai juruslamat manusia.
Warga di kedua desa tersebut pun meresponinya dan merekapun menerima Yesus sebagai juruslamat dalam hidup mereka. Sejak saat itulah, warga Tutrean maupun Sathen mulai hidup beribadah kepada Tuhan Yesus Kristus.
Pada 29 Januari 2002, atau  93 tahun kemudian, jemaat Ohoirenan membuat sebuah monumen atau tugu peringatan masuknya Injil masuk di desa tersebut yang dibawa oleh Obet Nejo Rahakbauw dan Yokbeth Huwai.
Keduanya, dianggap sebagai tokoh yang berjasa karena telah membawa berita Injil ke Ohoirenan.(obm)
Share it:

Feature

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi